Mekanisme
Pernafasan Manusia
Pernapasan
adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun, karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2
jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan
luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan
darah dalam
kapiler. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam
kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi
oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar
tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk.
Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan
keluar.
Sehubungan
dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara ( inspirasi) dan pengeluaran
udara ( ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara
bersamaan.
1.
Pernafasan Dada
Apabila kita
menghirup dan menghempaskan udara menggunakan pernapasan dada, otot yang
digunakan yaitu otot antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk,
yakni otot antartulang rusuk luar dan otot antartulang rusuk dalam.
Saat terjadi
inspirasi, otot antartulang rusuk luar berkontraksi, sehingga tulang rusuk
menjadi terangkat. Akibatnya, volume rongga dada membesar. Membesarnya volume
rongga dada menjadikan tekanan udara dalam rongga dada menjadi kecil/berkurang,
padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian, udara bebas akan mengalir
menuju paru-paru melewati saluran pernapasan.
Sementara
saat terjadi ekspirasi, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi
(mengkerut/mengendur), sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula.
Akibatnya, rongga dada mengecil. Oleh karena rongga dada mengecil, tekanan
dalam rongga dada menjadi
meningkat,
sedangkan tekanan udara di luar tetap. Dengan demikian, udara yang berada dalam
rongga paru-paru menjadi terdorong keluar.
2.
Pernafasan Perut
Pada proses
pernapasan ini, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga
dada) mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam
rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun
fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan
volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih
besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar